TUGAS
KELOMPOK
MAKALAH
KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR
“PENILAIAN
KUALITAS GURU”
OLEH:
KELOMPOK A2
NAMA NPM
1. EKO
MULYONO 09340771
2. MISTRIATUN 09340806
3.
BASTIAN ADI PRAYOGA 08340726
4.
AFRIYANI 08340644
Prodi :
Pendidikan Bahasa Inggris
FAKULUTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt karena atas
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Penilaian Kualitas
Guru”.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah
Kemampuan Dasar Mengajar. Dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua kami yang telah
merawat dan dan membesarkan kami, dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada Hj.Ratini, M.Pd. Yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Kemampuan
Dasar Mengajar.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya.
Metro, 11 April 2011
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAM JUDUL……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3
Tujuan................................................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................... 2
2.1
Pengembangan Profesi Guru............................................................................. 2
2.2
Pendidik dan Metode Pengajaran..................................................................... 3
BAB III
KESIMPULAN....................................................................................... 4
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Guru merupakan komponen dalam pendidikan dan pengajaran, dimana
seorang guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar melainkan juga sebagai
seorang pendidik. Seorang guru harus mengetahui dengan pasti kemampuan seperti
apa yang diinginkan oleh masyarakat terhadap guru di masa datang. Oleh sebab
itu, seorang guru harus memiliki kecakapan dan pengetahuan dasar, dimana kita
ketahui mengajar merupakan suatu sistem yang komplek dan integrative. Karena
itu, dalam mengajar tidak hanya sekedar memberi informasi secara lesan, tetapi
harus dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang memungkinkan anak aktif
dalam belajar. Seorang guru yang berkualitas harus mampu memilih metode
pengajaran yang tepat dalam proses belajar. Salah satu cara meningkatkan
kualitas seorang guru adalah mengajar sesuai dengan program studi yang telah
diambil. Pada saat ini pemerintah telah menetapkan penilaian seorang guru
melalui program sertifikasi.
1.2
Rumusan Masalah
- Bagaimana mengembangkan profesi guru?
- Bagaimana peran pendidik dan metode pengajaran?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui cara mengembangkan profesi guru.
- Untuk mengetahui peran pendidik dan metode pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mengembangkan
Profesi Guru
Seorang guru
yang progresif dan inovatif harus mengetahui dengan pasti kemampuan apa yang
dituntutkan oleh masyarakat terhadap guru di masa datang. Guru yang baik harus
berani mengakui kekurangannya yang berusaha untuk mengadakan perbaikan. Dengan
demikian, guru harus selalu mengembangkan kemampuan dirinya.Sesuai dengan tuntutan
situasi yang dihadapi guru, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Indonesia
merumuskan secara eksplisit kemampuan dasar guru Indonesia sebagai berikut :
- Mengetahui bahan.
- Mengelola program belajar mengajar.
- Mengelola kelas.
- Menggunakan media/sumber.
- Menguasai landasan-landasan pendidikan.
- Mengelola interaksi belajar mengajar.
- Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
- Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
- Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.
- Memahami prinsip-prinsip dan menjelasakan hasil penelitian kependidikan guna keperluan pendidikan.
Rumusan lain
yang dikembangkan oleh Team Dosen Pembina Ilmu Keguruan IKIP Jakarta Sekarang
Universitas Negeri Jakarta.Rumusan kompetensi dasar guru meliputi:
- Merumuskan tujuan instruksional.
- Memanfaatkan sumber-sumber materi dan belajar.
- Mengorganisasi materi pelajaran
- Membuat, memilih dan menggunakan media pendidikan dengan tepat.
- Menguasai, memilih dan melaksanakan metode penyampaian yang tepat untuk pelajaran tertentu.
- Mengetahui dan menggunakan essesmen siswa.
- Mengelola insteraksi belajar mengajar, sehingga efektif dan tidak membosankan terhadap siswa.
- Mengevaluasi dan pengadministrasiannya.
- Mengembangkan semua kemampuan yang telah dimilikinya ketingkat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Kedua rumusan di
atas mendeskripsikan bahwa kemampuan dasar guru sebagai tenaga professional di
bidang pendidikan dan keguruan dituntut memiliki kemampuan mengelola sumber,
mengelola pembelajaran dan mengelola hasil belajar.
2.2 Pendidik
dan Metode Pengajaran
A. Pendidikan dan Kegiatan Pendidikan
Pendidikan
merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia, dimana selalu terkait
dua belah pihak yaitu: pendidik dan peserta didik.Tahziduhu Ndraha menambahkan
bahwa proses belajar- mengajar terlibat empat pihak yaitu:
- Pihak yang berusaha belajar-mengajar
- Pihak yang berusaha belajar
- Pihak yang merupakan sumber pelajaran
- Pihak yang berkepentingan atas hasil (out come) proses belajar mengajar.
Dalam proses
belajar mengajar, pendidik memiliki peran utama dalam menentukan kualitas
pengajaran yang dilaksanakannya yakni memberikan pengetahuan (cognitive), sikap
dan nilai (affektif) dan keterampilan (psikomotor).Dalam kegiatan pendidikan
banyak berbagai macam problem yang dihadapi oleh seorang pendidik yang dapat
mempengaruhi kualitas seorang pendidik. Hal ini terjadi dikarenakan adanya
problem filosofis dan problem kapabilitas yang belum tertanam dalam diri
seorang pendidik.Yang termasuk dalam problem filosofis yaitu :
- Problem mentalitas.
- Orientasi.
- Keikhlasan.
- Peran.
- Niatan.
- Tuntutan kesejahteraan.
Sedangkan yang
termasuk dalam problem kapabilitas pendidik yaitu:
- Kompetensi
- Proesionalisme, dll.
Untuk mengatasi
problem diatas dan untuk memperbaiki kualitas pendidik, maka kajian tentang
pendidik dan pengajaran sangat penting untuk dilakukan.
B. Hakikat Pendidik
Dari segi
bahasa, seperti yang dikutip Abudin Nata dari WJS.Poerwadarminta pengertian
pendidim adalah orang yang mendidik.Pendidik dalam bahasa Inggris disebut
Teacer, dalam bahasa Arab disebut Ustadz, Mudarris, Mu’alim, dan Mu’adib.Secara
khusus pendidikan dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik
potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran
Islam.Kata pendidik secara fungsional menunjukan kepada seseorang yang
melakukan kegiatan dalam mmberikan pengetahuan, keterampilan, pendidikan,
pengalaman, dan sebagainya.Hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana
saja.
C. Persyaratan dan Sifat Pendidik
Pendidkan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.Winarno Surachmad dengan mengadopsi istilah “guru” sebagai berikut:
- Pendidik harus mengenal peserta didik yang dipercayakan padanya.
b.
Memiliki kecakapan memberikan
bibmbingan.
- Memiliki dasar pengetahuan yang jelas tentang tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan.
- Pendidik harus memiliki pengetahuan yang bulat (pen: teruji) dan baru mengenai ilmu yang diajarkan.
Seorang pendidik
harus memenuhi berbagai persyaratan baik persyaratan fisik, psikis, mental,
moral maupun intelektual yang terangkum dalam persyaratan profesionalnya.Ada
tiga persyaratan atau cirri dasar ( sifat) yang selalu dapat dilihat pada
setiap professional yang baik mengenai etos kerjanya.yaitu:
- Keinginan untuk melaksanakan pekerjaan.
- Menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan.
- Keinginan untuk memberikan layanan kepada masyarakat melalui karya profesionalnya.
Bagaimana
realitas wajah pendidik di Indonesia? An-Nahlawi menyebutkan karakteristik
pendidik muslim adalah; mempunyai watak/sifat Rubbaniyah, ikhlas, sabar, jujur,
mampu menggunakan metode mengajar secara bervariasi, mampu mengelola kelas,
mengetahui kehidupan psikis peserta didik. Tanggap terhadap berbagai kondisi
dan perkembangan dunia, dan adil terhadap peserta didik. Menambahkan hal itu
al-Abrasy memberikan batasan tentang karakteristik pendidik yaitu; zuhud,
bersih fisik dari segala kotoran dan bersih jiwanya dari sifat tercela, ikhlas
dan tidak ria, pemaaf, memahami karakter peserta didik, serta menguasai
metode.Perbaikan mutu pendidikan tidak hanya difokuskan kepada kurikulum,
sarana-prasarana, atau pada manajerial lembaga saja, tetapi juga mengarah
kepada problem mentalitas dan kapabilitas pendidik.di samping itu kemampuan
mengajar dengan menggunakan metode yang tepat merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik.Menurut Zuhairini, dalam memilih metode mengajar
pendidik harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
- kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan kemampuan peserta didik.
- Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan fasilitas yang tersedia.
- Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan lingkungan pendidikan.
D. Peran Pendidik dalam Pengajaran
Peran pendidik
tidak hanya pengajar tetapi sekaligus sebagai pembimbing yaitu sebagai wali
yang membantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studinya dan pemecahan permasalahan
lainnya.Dalam arti luas pendidik mengemban peranan sebagai ukuran kognitif,
sebagai agen moral, sebagai inovator dan kooperatif. Dalam proses pengajaran di
kelas peranan pendidik (mengadopsi istilah ‘guru’)lebih spesifik
sifatnya.Peranan itu meliputi lima hal yaitu:
- pendidik sebagai model. d. pendidik sebagai pemimpin.
- pendidik sebagai perencana. e. pendidik sebagai penujuk jalan.
- pendidik sebagai peramal .
Menambahakan hal
itu Djamarah,menuliskan peran pendidik adalah:
- Korektor. g. Fasilitator. m. Evaluator.
- Inspirator h. Pembimbing.
- Informator. i. Demonstator
- Organisator j. Pengelola kelas.
- Motivator. k. Mediator.
- Inisiator. l. Supervisor.
E. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
Secara umum
tugas pendidik adalah mendidik. Dalam operasionalisasinya, mendidik merupakan
rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberikan
contoh, membiasakan, dan sebagainya.Menurut Roestiyah N.K. yang dikutip oleh
Djamarah bahwa pendidik dalam mendidik anak didik bertugas untuk:
- Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.
- Membentuk kepribadian anak didik yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila.
- Menyiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik sesuai undang-undang pendidikan yang merupakan keputusan MPR No II Tahun 1983.
- Sebagai perantara dalam belajar.
- Pendidik sebagai pembimbing untuk membawa anak didik kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak didik sekehendakanya.
- Pendidik sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
- Pendidik sebagai penegak disiplin.
- Pendidik administrator dan manajer.
- Pendidik sebagai suatu profesi.
- Pendidik sebagai perencana kurikulum.
- Pendidik sebagai pemimpin.
- Pendidik sebagai sponsor kegiatan anak-anak.
Tanggung jawab
pendidik sebagai tenaga profesional antara lain:
- tanggung jawab moral.
- Tanggung jawab dalam bidang pendidikan.
- Tanggung jawab kemasyarakatan.
- Tanggung jawab dibidang keilmuan.
Seorang pendidik
tentunya tidak terlepas juga dari keahlian dalam memahami hakekat metode dalam
pendidikan, sehingga perlu adanya lembaga yang selanjutnya akan mengevaluasi
kompetensi seorang pendidik, baik secara mentalitas maupun kapabilitasnya.
F. Profil Kemampuan Mengajar
Mengajar
merupakan suatu system yang komplek dan integrative dari sejumlah keterampilan
untuk menyampaikan pesan terhadap seeorang, karena itu dalam mengajar tidak
hanya menyampaikan informasi secara lesan tetapi dalam mengajar pendidik harus
dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang memungkinkan anak aktif dalam
belajar.Untuk itu dalam mengajar pendidik dapat menggunakan beberapa
keterampilan (teaching skill), yang meliputi:
- keterampilan bertanya.
- Keterampilan memberi penguatan.
- Keterampilan memberi variasi.
- Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
- Keterampilan menjelaskan.
- Keterampilan memimpin diskusi kecil.
- Keterampilan mengelola kelas.
- Keterampilan mengajar perorangan.
Sedangkan profil
kemampuan dasar (kompetensi) antara lain sebagai berikut:
- mengembangkan kepribadian.
- Menguasai bidang studi dan mengelola program belajar mengajar.
- Mengelola kelas menggunakan media dan sumber belajar.
- Menguasai landasan kependidikan.
- Mengelola interaksi belajar-mengajar.
- Menilai prestasi peserta didik.
- Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
- Mengenal dan menyelenggarakan administrasi.
- Memahami prinsip-prinsip dan penafsiran hasil penelitian.
- Interaksi dengan sejawat dan masyarakat.
G. Hakikat Metode Pengajaran
Dari segi bahasa metode berasala dari dua kata, yaitu meta dan
hodos.Meta berarti ‘melalui’ dan hodos berarti ‘jalan’.Dengan demikian metode
adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan.Adapun kata
‘metodologi’ barasal dari kata ‘metoda’ dan ‘logi’.Sebagai suatu ilmu,
metodologi merupakan bagian dari perangkat disiplin keilmuan yang menjadi
induknya. Jika diakaitkan dengan ajaran Islam metode dapat pula membawa arti
sebagai cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran islam, sehingga
terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.Jika dikaitkan dengan proses
belajar mengajar, metode memiliki arti ‘Metode mengajar bermakna segala segi
kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka
kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkan’. Secara umum fungsi metode
adalah sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan
operasional dari ilmu pendidikan.
H. Pemilihan Metode
Beberapa hal
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode antara lain:
- keadaan murid.
- tujuan yang hendak dicapai.
- situasi yang menyangkut hal yang umum seperti situasi kelas.
- alat-alat yang tersedia.
- kemampuan pengajar.
- sifat dalam pengajaran.
BAB III
SIMPULAN
Untuk
meningkatakan mutu pendidikan seharusnya tidak hanya difokuskan kepada
kurikulum, sarana-prasarana, atau pada manajerial lembaga saja. Penilaian
kualitas guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas seorang
guru yang berakibat kepada mutu pendidikan, sehingga harus diperhatikan problem
mentalitas dan kapabilitasnya.Dimana kita ketahui bahwa seorang guru bukan
hanya pengajar melainkan juga sebagai seorang pendidik. Tugas yang kompleks
tersebut menuntut seorang guru harus berkualitas, mampu memilih metode
pengajaran yang baik dan memiliki sifat pendidik yang baik seperti diantaranya
adalah keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman al- Qadir Ahmad, Thuruqu Ta’alim al- Lughah al- ‘Arabiyah, Maktabah al- Nahdah, al- Mishiyah, Kaira ; 1979.
Ahmad al- Sya’alabi, Tarikh al- Tarbiyah al- Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp, 1976.
Ahmad Syalaby,
Ta’lim al- Lughah al ‘Arabiyah lighairi al- ‘Arab, Maktabah al- Nahdah al-
Mishriyah, Kairo: 1983.
Anis Farihah,
Nazhiyaat Hal Lughah, dar al- Kitab al- Ubnany, Beirut, dar al- Kitab al-
Ubnany, 1973.
Ibrahim Muhammad ‘Atha, Thuruqu Tadris al- Lughah al- ‘ArabiyahWa al- Tarbiyah al- Diniyah,
Maktabah al- Nahdhah al- Misrhiyah, Kairo 1996 M / 1416 H.
Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al- Lughah al- ‘arabiyah Li al- Ajanib.
(Kuala Lumpur: A.S Noorden, 1996).
Kamal Ibrahim Badri dan Mahmud Nuruddin, Nadzhakarah Asas al – Ta’lim a – Lughah al-
ajnubiyah, LIPIA, Jakarta, 1406 H.
Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam
(perspektif sosiologi- filosofis). P.T Tiara Wacana, Yogyakarta
: 2002.
Munir, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi
al- Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi, 1996.
Munir M.ag, Pengajaran
Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul
Rekontruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam. Global Pustaka Uatama,
Yogyakarta : 2005.
Munir M.ag, dkk, Rekontruksi
dan Modernisasi Pendidikan Islam, Global Pustaka Uatama, Yogyakarta : 2005.
0 Comments:
Post a Comment